Sabtu, 12 Mei 2012 pukul 22.47 |  

Sakit,,,,,benar-benar sakit yang terasa saat ini. Bagaimana mungkin tak terasa sakit jika seseorang yang benar-benar kita cintai harus berpisah dengan kita. Bukan maut yang memisahkan, bukan pula karena salah satu diantara kita tak setia, melainkan karena Orang tuanya menginginkan seseorang yang lebih dari kita.


Ini cerita nyata yang aku alami, mungkin sebagian orang yang pernah aku sakiti akan berkata jika ini adalah karma yang harus aku terima karena aku pernah menyakiti mereka secara sengaja atau tidak.
Dan jika ini memang karmaku, melalui postinganku kali ini aku ingin meminta maaf kepada kalian semua. Maaf yang benar-benar tulus dari hatiku yang paling dalam.

Tri Damayanti, itulah nama yang akan selalu menghantuiku di sisa hidup ini. Seorang wanita yang memang akan menjadi pendamping ku selamanya, namun semua yang kami cita-citakan sia-sia tak ada hasilnya.

Tanggal 10 Mei 2012, hari terakhir aku bertemu dia (aku belum bertemu dengannya lagi saat aku menulis post ini). Saat itu juga dia ku minta menceritakan semua yang terjadi.
Seorang pemuda telah terang-terangan memintanya dari orang ibunya. Sebenarnya ini bukan kali pertama terjadi, pernah beberapa kali terjadi dan selalu ibunya menolak. Ku kira ibunya menghargai keseriusan ku pada putrinya ini, tapi tiada yang menyangka dan tiada yang menduga kenapa kali ini ibunya tak memberikan tanggapan seperti sebelum-sebelumnya. Namun aku juga sebelumnya telah membahas bersamanya tentang semua kemungkinan yang terjadi, termasuk masalah ini. Saat itu aku bilang "Kalau ibu menolak orang yang ingin melamarmu, itu karena ibu memang tak menginginkannya. Tapi bila ibu menerima atau menanyakan terlebih dulu padamu, itu karena ibu sebenarnya menginginkannya dan jangan tolak keinginan ibu tersebut."

Mengapa saat itu aku bilang "jangan tolak keinginan ibu"? Karena saat itu dia selalu cerita tentang pesan-pesan ibunya yang seperti orang yang mau meninggal. Aku sayang padanya dan aku tak ingin dia menjadi anak durhaka kepada orang tuanya yang tinggal satu-satunya tersebut, karena itu aku berpesan seperti itu.

Davit, nama cowok yang ingin melamarnya. seorang TNI angkatan darat dan bisa di bilang dia lebih siap segala hal daripada diriku ini. Aku sadar jika aku bukan siapa-siapa jika dibandingkan dengan dia. Wajar juga jika ibunya menginginkan dia sebagai pendamping putrinya.

Saat ini dia masih sangat mencintaiku, aku pula sangat mencintainya. Namun keputusanku sudah bulat untuk mengakhiri hubungan kami ini.
Aku memilih jalan ini bukan semata karena cemburu sesaat atau karena aku jengkel kepada ibunya. Tapi keputusan ini aku ambil dengan berbagai pertimbangan demi kebaikan orang yang aku cintai.
Jika kami tetap bertahan pada hubungan ini, coba para pembaca fikirkan:

1. Apakah ibunya tidak akan terus-terusan mendesakku untuk meminang anaknya?

2. Jika aku selama 1-2 tahun ini tak bisa meminangnya, apakah ibunya tidak akan menyalahkan putrinya ini karena telah menolak lamaran seorang tentara?

Dua hal tersebut yang menjadi alasanku mengakhiri hubungan ini. Dan semoga keputusan ini adalah keputusan yang terbaik untukku dan orang yang sangat aku cintai ini. Amien..
Satu pesan ku padanya, kebahagian dalam menjalin rumah tangga bukan karena cinta saja. Banyak hal lain yang perlu dipertimbangakan selain cinta dan aku belum siap akan hal itu.
Kau begitu ku cintai, sampai saat ini dan mungkin selamanya jika aku ingat hal ini, aku tak akan pernah ikhlas akan kejadian ini.

Maaf jika aku membohongi mu. Aku punya pacar, itu semua hanya alasan ku untukmu agar kau membenci ku dan melupakan ku. Namun aku akan selalu di sini untuk setia.

posted by: Pradana Aditya Label:

0 coment:

Visit the Site
THE ADIETZZ and SPIDER-MAN: TM & 2007 THE ADIETZZ Characters, Inc. Motion Picture © 31 OKTOBER 1989 Columbia Pictures Industries, Inc. All Rights Reserved. 2007 Sony Pictures Digital Inc. All rights reserved. the_adietzz template pengurus forum alumnus smansa bangsal